Asal usul doa ini dapat ditelusuri kembali pada abad ke-13. Doa Malaikat Tuhan berawal dari devosi kepada Perawan Maria yang dikenal dengan sebutan "Ave Maria." Tradisi ini dipopulerkan oleh Paus Urbanus IV pada tahun 1264 ketika ia mendirikan perayaan untuk menghormati Tubuh dan Darah Kristus, yang dikenal sebagai Corpus Christi. Saat itu, ada kebiasaan untuk berdoa pada pukul 6 pagi, tengah hari, dan pukul 6 sore, yang masing-masing merupakan waktu yang berbeda dalam sejarah perayaan Maria.
Puncak dari doa ini adalah peristiwa saat Malaikat Gabriel menyampaikan pesan Tuhan kepada Maria, bahwa ia akan mengandung Yesus, yang disebut sebagai pengumuman Malaikat atau Annunciation. Kejadian ini digambarkan dalam Injil Lukas (Lukas 1:26-38). Seiring waktu, doa ini mulai diterima oleh umat Katolik sebagai doa yang rutin dipanjatkan pada pukul 6 pagi, tengah hari, dan 6 sore, sesuai dengan waktu yang diyakini sebagai momen pengumuman tersebut.
Pada abad ke-14, doa ini mulai diterima dan diubah menjadi kebiasaan yang diharapkan dilakukan oleh umat Katolik untuk merenungkan peristiwa Annunciation (Wahyu Malaikat). Pada abad ke-16, Paus Pius V menggalakkan devosi ini dan mewajibkannya untuk umat Katolik. Seiring berjalannya waktu, doa ini berkembang menjadi kebiasaan yang tidak hanya dilakukan oleh para imam, tetapi juga oleh umat awam, sehingga semakin melekat dalam kehidupan sehari-hari umat Katolik.
Pada awalnya, doa ini dipimpin oleh seorang pemimpin doa atau imam, dan umat lainnya mengulanginya dengan suara bersama. Doa ini pun seringkali dipanjatkan dalam bahasa Latin, meskipun seiring waktu doa ini diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lokal agar lebih mudah dipahami oleh umat di berbagai penjuru dunia.
Doa Malaikat Tuhan (Angelus) dapat dilakukan tiga kali sehari pada pukul 6 pagi, tengah hari, dan pukul 6 sore. Isi doa Malaikat Tuhan sbb :
Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan,
Bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.
Salam Maria …
Aku ini hamba Tuhan,
Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.
Salam Maria …
Sabda sudah menjadi daging,
Dan tinggal diantara kita.
Salam Maria …
Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah,
Supaya kami dapat menikmati janji Kristus.
Marilah berdoa (Hening)
Ya Allah, karena kabar malaikat, kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia. Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami.
Amin
Doa Malaikat Tuhan atau Angelus adalah doa tradisional dalam Gereja Katolik yang mengingatkan umat akan pengumuman Malaikat Gabriel kepada Maria, yang mengandung Yesus. Doa ini memiliki asal-usul yang panjang dan berkembang sejak abad ke-13, dan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan rohani umat Katolik, yang biasanya didoakan tiga kali sehari.
Doa Rosario adalah doa renungan. Sambil mendaraskan doa Salam Maria berulang-ulang (10 kali) para pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam rosario. Pemahaman dan praktik ini sangat ditekankan oleh sejumlah dokumen/pernyataan pimpinan Gereja:
Doa rosario adalah salah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga. Rosario adalah doa renungan yang khas. (Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae no. 5)
Doa Rosario adalah sarana yang paling efektif untuk mengembangkan diri di kalangan kaum beriman, suatu komitmen untuk merenungkan misteri Kristiani; ini sudah saya usulkan dalam surat Apostolik Novo Millennio Ineunte sebagai "latihan kekudusan" yang sejati. Kita memerlukan kehidupan Kristiani yang menonjol dalam seni berdoa. (No. 32: AAS 93 (2001), 288)
Doa Rosario adalah doa renungan yang sangat indah. Tanpa unsur renungan, doa Rosario akan kehilangan maknanya. Tanpa renungan, doa Rosario menjadi ibarat tubuh tanpa jiwa, dan ada bahaya bahwa pendarasannya akan menjadi pengulangan kata-kata secara mekanis. Ini bertentangan dengan anjuran Yesus: 'Dalam doamu, janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan' (Mat 6:7). Sedari hakikatnya, pendarasan Rosario membangun irama yang tenang dan tetap. Ini akan membantu orang untuk merenungkan misteri-misteri kehidupan Kristus. (Anjuran Apostolik Marialis Cultus, 2 Februari 1974, 156; RPM no. 12)
Doa Kerahiman Ilahi merupakan salah satu doa yang sangat dihargai dalam Gereja Katolik, yang mengungkapkan kepercayaan umat kepada kasih dan kerahiman Tuhan yang tak terbatas. Doa ini dikhususkan untuk memohon kerahiman Tuhan, baik bagi diri sendiri, orang lain, maupun seluruh dunia. Doa Kerahiman Ilahi ini memiliki sejarah yang kaya dan mendalam, serta menyentuh hati umat Katolik dalam kehidupan rohani mereka.
Doa Kerahiman Ilahi pertama kali diungkapkan melalui penglihatan yang diterima oleh Santa Faustina Kowalska, seorang biarawati asal Polandia, yang dikenal sebagai "Sekretaris Kerahiman Ilahi." Pada tahun 1931, Santa Faustina menerima penglihatan Yesus yang tampak dengan kedua tangan terentang, serta dua sinar cahaya yang keluar dari hati-Nya: satu berwarna merah (melambangkan darah) dan satu berwarna putih (melambangkan air), yang menggambarkan kerahiman Tuhan yang mengalir bagi umat manusia.
Yesus kemudian memerintahkan Santa Faustina untuk mengajarkan dan menyebarkan devosi kepada Kerahiman Ilahi dengan doa yang dikenal sekarang sebagai Doa Kerahiman Ilahi. Doa ini menjadi bagian penting dari devosi Katolik yang mengundang umat untuk mempercayakan diri kepada kasih dan kerahiman Tuhan yang tidak terhingga.
Pada tahun 2000, Paus Yohanes Paulus II secara resmi mengesahkan devosi ini dengan menetapkan Hari Kerahiman Ilahi pada hari Minggu kedua Paskah, yang dikenal sebagai Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Ini menjadi momen istimewa bagi umat Katolik untuk merenungkan kerahiman Tuhan dan memohon pengampunan atas dosa-dosa mereka.
Doa Kerahiman Ilahi terdiri dari serangkaian kalimat yang sering dipanjatkan dengan penuh kepercayaan dan kerendahan hati. Doa ini umumnya dipanjatkan dengan menggunakan Rosario Kerahiman Ilahi, tetapi juga bisa didoakan secara pribadi kapan saja. Berikut adalah teks lengkap dari Doa Kerahiman Ilahi:
Doa Pembuka: "Ya Tuhan Yesus, Engkau yang adalah Sumber segala Kerahiman, aku berdoa dengan penuh kepercayaan, supaya Engkau menebus kami dari segala dosa dan memberikan hidup yang kekal."
Bagian Utama Doa Kerahiman Ilahi: Pada setiap butir Rosario Kerahiman Ilahi, kita mengucapkan: "Untuk penderitaan-Nya yang pedih, kasih karunia dan kerahiman-Nya yang tak terhingga, kami mohon kepada-Mu, Tuhan, kasihanilah kami dan seluruh dunia."
Doa Penutup: "Ya Tuhan, dalam kerahiman-Mu yang tanpa batas, kami menyerahkan dunia ini kepada-Mu. Semoga seluruh dunia dapat merasakan kasih-Mu yang tak terhingga. Amin."
Memohon Pengampunan Dosa: Doa Kerahiman Ilahi adalah cara umat Katolik untuk memohon pengampunan atas dosa-dosa mereka, dengan menyadari bahwa hanya melalui kerahiman Tuhan mereka bisa mendapatkan keselamatan. Doa ini membantu umat merenungkan betapa besar kasih dan pengorbanan Yesus Kristus yang mengalir dari hati-Nya untuk menebus dosa-dosa umat manusia.
Kerahiman Tanpa Batas: Salah satu pesan utama dalam doa ini adalah bahwa kerahiman Tuhan tidak memiliki batas. Seberat apapun dosa yang dilakukan umat, Tuhan selalu siap mengampuni mereka yang bertobat dengan hati yang tulus. Doa ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak hanya mengampuni dosa, tetapi juga menawarkan kesempatan baru untuk memulai kembali, penuh dengan kasih sayang dan pengertian.
Mengandalkan Kasih Tuhan: Doa ini mengajak umat Katolik untuk menaruh kepercayaan penuh kepada Tuhan, khususnya dalam saat-saat sulit. Kita diminta untuk mempercayakan hidup kita kepada kasih Tuhan, yang selalu siap menolong dan mengampuni. Doa ini mengingatkan kita untuk tidak menyerah dalam menghadapi cobaan, karena Tuhan selalu ada dengan kasih-Nya yang tak terhingga.
Doa untuk Dunia: Dalam Doa Kerahiman Ilahi, umat diminta untuk memohon agar kerahiman Tuhan melingkupi seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Kerahiman Ilahi bukan hanya untuk individu, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan. Doa ini mendorong umat untuk berdoa bagi perdamaian dunia, penyembuhan, dan kesejahteraan umat manusia.
Salah satu cara yang sangat populer untuk mendoakan Doa Kerahiman Ilahi adalah dengan menggunakan Rosario Kerahiman Ilahi. Rosario ini terdiri dari lima puluh butir, yang dibagi menjadi lima puluh kali pengulangan doa utama, yang diucapkan dalam satu doa penuh kerahiman. Setiap kali kita menyebutkan "Untuk penderitaan-Nya yang pedih," kita merenungkan kasih dan pengorbanan Kristus, serta memohon kerahiman-Nya untuk diri kita dan dunia.
Melalui Rosario Kerahiman Ilahi, umat dapat berdoa lebih fokus dan mendalam, sambil memperkuat iman dan memperbaharui rasa syukur mereka atas kerahiman Tuhan.
Hari Minggu Kerahiman Ilahi, yang jatuh pada Minggu kedua Paskah, adalah kesempatan istimewa untuk merayakan kasih Tuhan yang tiada habisnya. Pada hari ini, umat Katolik diajak untuk lebih merenungkan ajaran Yesus tentang kerahiman dan mengarahkan hati kepada pengampunan Tuhan. Gereja juga mengajarkan bahwa pada Hari Kerahiman Ilahi, siapa pun yang menerima Sakramen Pengakuan Dosa dan menerima Ekaristi dengan hati yang bersih, akan memperoleh indulgensi penuh.
Doa Kerahiman Ilahi adalah doa yang penuh dengan kasih dan harapan, mengingatkan umat Katolik akan kerahiman Tuhan yang tak terhingga. Melalui doa ini, umat diajak untuk percaya bahwa apapun dosa yang telah dilakukan, Tuhan selalu siap mengampuni mereka yang dengan tulus bertobat. Dengan berdoa Doa Kerahiman Ilahi, umat Katolik diundang untuk menyerahkan diri kepada kasih Tuhan, memperbarui iman, dan berkomitmen untuk menyebarkan kasih dan kerahiman Tuhan di tengah dunia yang penuh tantangan.